Selasa, 02 Maret 2021 / 06:41 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210302061332-92-612442/euforia-us-19-triliun-stimulus-as-bisa-angkat-ihsg

Jakarta, CNN Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini Selasa (2/3), di tengah euforia persetujuan DPR Amerika Serikat (AS) atas paket stimulus bernilai US$1,9 triliun.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai dampak lanjutan dari stimulus AS masih akan membuat bursa saham global optimis, tak terkecuali bursa saham Indonesia.

Meskipun tak banyak sentimen dari dalam negeri, ia memproyeksikan indeks dapat bergerak positif dengan rentang support 6.234-6.286 dan resistance 6.364-6.390.

“IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal candlestick membentuk long white body didukung indicator stochastic yang membentuk goldencross mengindikasikan potensi untuk melanjutkan penguatan,” ujarnya seperti dikutip dari riset harian.

Sementara, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut pergerakan indeks juga akan diwarnai sentimen dalam negeri terkait beberapa stimulus yang dapat menopang perekonomian Indonesia.

Stimulus yang saat ini masih menjadi perhatian pelaku pasar adalah stimulus DP nol persen mobil baru dan rumah. Kemudian, pembebasan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) mobil.

Teranyar, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengumumkan gratis pajak pertambahan nilai (PPN) rumah tapak dan rumah susun seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 21/PMK.010/2021.

“Jika IHSG dapat dipertahankan di atas resisten level terdekat, maka indeks masih berpotensi melanjutkan kenaikan jangka pendeknya,” terang dia.

William memprediksi IHSG melaju di rentang support 6.202 dan resistance 6.378. Adapun saham-saham pilihannya yaitu BBCA, PWON, ASII, BBNI, SMRA, KLBF, dan JSMR.

Pada perdagangan sebelumnya, yakni Senin (1/3), IHSG menguat ke 6.338 atau naik 96,71,8 poin setara 1,55 persen. Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp65,78 miliar.