Minggu, 28 November 2021 / 11:32 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211128064710-92-726966/erick-sebut-disrupsi-health-tech-fintech-lebih-ngeri-dari-e-commerce

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri BUMN Erick Thohir menilai disrupsi teknologi dari health tech (teknologi kesehatan), edu tech (teknologi pendidikan), dan fintech (teknologi keuangan) lebih mengerikan dibandingkan e-commerce (perdagangan elektronik). Sebab, semuanya berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

“Health tech, edu tech, fintech, ini lebih seram dari e-commerce. E-commerce bisa tahan belanja,” ungkap Erick dalam Orasi Ilmiah di Universitas Brawijaya, Sabtu (27/11).

Menurut Erick, health tech hingga fintech berpotensi mengganggu lapangan pekerjaan di Indonesia. Sebab, semua pekerjaan itu bisa dilakukan lewat robot. Meminimalisir penggunaan sumber daya manusia.

“Ini disrupsi untuk lapangan pekerjaan, dengan ada robotic, ada artificial intelligence (AI), ini akan replacement (pekerja di Indonesia),” kata Erick.

Selain disrupsi digital, ada dua hal yang juga akan menekan ekonomi RI. Pertama, yakni globalisasi pasar.

“Di G20 banyak negara maju menekan harus ke ekonomi hijau, sangat setuju, karena kalau bicara lingkungan hidup adalah masa depan generasi yang harus dijaga,” papar Erick.

Indonesia, kata Erick, juga berkomitmen untuk melakukan transformasi ekonomi hijau. Indonesia menargetkan nol emisi bersih pada 2060.

Kedua, yaitu tantangan dari ketahanan di industri kesehatan. Sebab, mayoritas bahan baku obat masih impor.

“Kondisinya mayoritas bahan baku Indonesia itu masih impor, obat mahal. Saya sangat berharap semua rakyat Indonesia harus berpikir secara gotong royong,” tutup Erick.