Selasa,  02 Februari 2021 / 07:00 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210201191058-92-601020/ekspansi-manufaktur-ri-lebih-kencang-dari-vietnam-thailand

Jakarta, CNN Indonesia — Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Januari 2021 yang berada di level 52,2, lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 51,3. Capaian itu melampaui PMI manufaktur negara tetangga, seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkapkan PMI manufaktur Vietnam berada di posisi 51,3 atau di bawah Indonesia. Serupa, PMI manufaktur Thailand sebesar 49,0 dan Malaysia 48,9. PMI manufaktur Indonesia pada Januari lalu juga melebihi rata-rata Asia Tenggara.

“PMI manufaktur Asean pada awal tahun ini berada di level 51,4. Bahkan, PMI manufaktur China mengalami penurunan ke titik 51,3 dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,9,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (1/2).

Agus menuturkan kenaikan PMI manufaktur dalam empat bulan berturut-turut menunjukkan pemulihan sektor industri manufaktur serta pemulihan ekonomi Indonesia secara umum berjalan cepat.

“Di tengah masa-masa sulit ini, kenaikan selama empat bulan berturut-turut ini, menunjukkan bahwa rebound-nya ekonomi Indonesia akan semakin cepat,” ungkapnya.

Kinerja sektor industri manufaktur itu berdampak pada penambahan nilai ekspor nasional. Pada periode Januari-Desember 2020, industri pengolahan mampu mencatatkan nilai ekspor sebesar US$31,13 miliar atau naik 2,95 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dampaknya, neraca perdagangan sektor manufaktur sepanjang 2020 menjadi surplus US$14,17 miliar.

“Dengan capaian nilai ekspor US$131,13 miliar tersebut, sektor industri menyumbang dominan hingga 80,30 persen dari total nilai ekspor nasional yang mencapai US$163,30 miliar pada 2020,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kinerja sektor industri semakin membaik, serta para pelaku industri di tanah air masih agresif untuk menembus pasar ekspor.

Sementara itu, IHS Markit menyatakan kenaikan PMI manufaktur Indonesia tercermin dari perkembangan output dan permintaan baru. Kondisi ini sejalan dengan peningkatan kepercayaan bisnis yang mencapai level tertinggi selama empat tahun terakhir.

Direktur Ekonomi IHS Markit Andrew Harker menyampaikan sektor manufaktur Indonesia masih dalam jalur pemulihan pada awal 2021, dengan pertumbuhan output dan pesanan baru terbaik dalam survei selama satu dekade ini.

“Tren ini memberikan dorongan kepercayaan lebih lanjut, yang paling tinggi dalam empat tahun pada awal tahun,” ujarnya.