07/08/2023
Source : https://www.cnbcindonesia.com/research/20230807171216-128-460900/ekonomi-517-jokowi-harus-terima-kasih-ke-warga-ri/

ini Deretan Aksi Jokowi Bikin Dunia Ngamuk
 Foto: Infografis/ini Deretan Aksi Jokowi Bikin Dunia Ngamuk/Aristya Rahadian
  • Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,17%, jauh di atas ekspektasi
  • Pertumbuhan ekonomi ditopang belanja masyarakat yang melesat di tengah perayaan Lebaran
  • Belanja dengan kenaikan tertinggi di antaranya adalah pakaian dan alas kaki

Jakarta, Indonesia – Ekonomi Indonesia terbang pada kuartal II-2023 berkat belanja masyarakat yang meroket.
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 atau April-Juni tumbuh 5,17% (year on year/yoy) dan 3,86% (quartal to quartal/qtq).

Pertumbuhan tersebut adalah yang tertinggi sejak kuartal III-2022 atau tiga kuartal terakhir.
Pertumbuhan ekonomi jauh lebih tinggi dibandingkan konsensus polling CNBCI Indonesia ataupun April-Juni 2022.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,98% (yoy) dan 3,74% dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq).

Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 (yoy) pada kuartal I-2023 dan terkontraksi 0,92% (qtq).
Pertumbuhan tersebut termasuk sangat tinggi di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertumbuhan sebesar 5,17% adalah yang tertinggi keempat sejak 2019 atau dalam 4,5 tahun terakhir.
Pertumbuhan tertinggi sebelumnya adalah 7,08% (kuartal II-2021), 5,73% (kuartal III-2022), dan 5,46% (kuartal II-2022).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia utamanya ditopang oleh konsumsi masyarakat atau rumah tangga dan investasi. Sebaliknya, ekspor dan impor jeblok.

Pada April-Juni tahun ini, konsumsi masyarakat tumbuh 5,23%(yoy) atau tertinggi dalam tiga kuartal. Investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 4,63% (yoy) atau tertinggi dalam tiga kuartal terakhir. Sementara itu, belanja pemerintah tumbuh 10,62%.

Sebaliknya, ekspor terkontraksi 2,75% (yoy) dan impor terkoreksi 3,08% (yoy) pada April-Juni tahun ini. Ini adalah kali pertama ekspor dan impor terkontraksi sejak kuartal IV-2020 atau delapan kuartal terakhir.

Dari sisi lapangan usaha, sektor dengan pertumbuhan tertinggi adalah transportasi & pergudangan (15,28%) dan jasa kesehatan & kegiatan sosial (8,27%).

Sektor usaha yang menyumbang pertumbuhan adalah industri pengolahan dan sektor pertanian. Industri pengolahan tumbuh 4,88% dan industri pertanian tumbuh 2,02%.

Konsumsi meroket karena dua lebaran, konser, hingga jalan-jalan
Konsumsi masyarakat menyumbang 53,31% terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II-2023.
Pertumbuhan tertinggi ada pada pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya yang tumbuh 7,02% (yoy).
Pertumbuhan tersebut adalah yang tertinggi setidaknya sejak 2011 atau 12 tahun terakhir.

Sektor restoran dan hotel tumbuh 6,76% pada April-Juni, dari 5,86% pada kuartal I-2022. Pertumbuhan tersebut adalah yang tertinggi dalam tiga kuartal.

 

Konsumsi untuk kesehatan dan pendidikan tumbuh 5,51% pada kuartal II-2023, dari 2,50% pada kuartal I-2023. Pertumbuhan tersebut adalah yang tertinggi sejak kuartal I-2020 atau 12 kuartal terakhir.

Melonjaknya konsumsi untuk pakaian, alas kaki, dan jasa serta restoran dan hotel bisa dipahami. Pasalnya, pada periode April-Juni tahun ini terdapat dua momen Lebaran yakni Idul Adha dan Idul Fitri.
Pemerintah juga memberikan dua kali cuti bersama panjang. Hal tersebut mampu mendongkrak perjalanan masyarakat serta aktivitas ekonomi.

Sebagai catatan, momen Ramadan tahun ini jatuh pada Kuartal I (Maret) sementara Lebaran Idul Fitri pada kuartal II (April).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Hari Raya Idul Adha juga jatuh pada kuartal II (akhir Juni).

Periode April-Juni juga dipenuhi banyak event belanja besar seperti Jakarta Fair (Mei-Juni), konser, serta tiket pre-sale buat konser mulai dari Coldplay.

Besarnya porsi konsumsi masyarakat tercermin dalam data Mandiri Spending Index. Frekuensi belanja masyarakat tercatat 349 pada Juni 2023, tertinggi sejak awal pandemi.
Sementara itu, nilai belanja masyarakat yang sempat anjlok pada Mei 2023 mulai naik kembali hingga mencapai 158,9 pada Juni.

Di sisi lain, libur sekolah dan dua kali libur panjang di Juni mendorong kenaikan belanja Juni.
Belanja Leisures seperti hobbies dan hotel meningkat pesat. Data Mandiri Spending Index pada Juni juga mencatat belanja transportasi dan airlines ada di level tertinggi sejak pandemi.

mandiri spending index per kelompok
Foto: Bank Mandiri
mandiri spending index per kelompok

Data tersebut juga mengungkap proporsi belanja fashion juga naik drastis menjadi 9,3% pada Juni dari 8,6% pada Mei. Belanja makan di restoran meningkat menjadi 24,3% pada Juni 2023 dari 23,4% pada Mei.
Belanja di supermarket melonjak menjadi 17,3% pada Juni dari 16,6% pada Mei.

Survei Bank Indonesia (BI) terkait Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menunjukkan porsi konsumsi masyarakat dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta naik menjadi 70,9% pada Juni 2023. Porsi tersebut adalah yang tertinggi sejak Oktober 2022.

Mereka yang memiliki pengeluaran di atas Rp 5 juta adalah kelompok dengan pengeluaran terbesar dalam survei BI. Mereka masuk kelompok menengah ke atas.

Belanja masyarakat
Foto: Bank Indonesia
Belanja masyarakat

 

Porsi belanja di atas 70,5% pada kelompok pengeluaran di atas Rp 5 juta sangat jarang terjadi.

Pada periode Januari 2019- Juni 2023 atau lebih 4,5 tahun terakhir, hanya hanya dua kali kelompok pengeluaran di atas Rp 5 juta mengalokasikan porsi belanja di atas 70,5% yakni pada Oktober 2022 dan Juni 2023.
Mulai meningkatnya porsi konsumsi masyarakat menengah ke atas tentu menjadi kabar baik bagi ekonomi Indonesia.