Rabu, 30 Desember 2020 / 15:34 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201230145544-92-587888/ditopang-fintech-investor-pasar-modal-naik-jadi-387-juta

Jakarta, CNN Indonesia — PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor di pasar modal sebanyak 3,87 juta per 29 Desember 2020. Jumlah tersebut naik 55,82 dibandingkan posisi akhir 2019 yakni 2,48 juta investor.

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo menjelaskan peningkatan jumlah investor itu didukung proses digitalisasi di pasar modal, khususnya proses pembukaan rekening investasi melalui financial technology (fintech). Karenanya, ia menilai peran fintech semakin penting untuk pembukaan rekening investasi di pasar modal.

“Dari jumlah SID (Single Investor Identification) yang ada, lebih dari 50 persen memiliki rekening di selling agent fintech (fintech agen penjual efek) tepatnya 54,52 persen,” ujarnya dalam konferensi pers Penutupan Perdagangan BEI 2020, Rabu (30/12).

Pesatnya pembukaan rekening efek melalui fintech juga tercermin dari pertumbuhan Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan dari fintech agen penjual efek. Tercatat, ada 11 fintech yang resmi terdaftar di KSEI.

“Pada 2016 (AUM) hanya Rp43,39 miliar, di 2020 per 23 Desember mencapai Rp6,3 triliun peningkatan luar biasa,” tuturnya.

Kondisi tersebut sejalan dengan pertumbuhan investor milenial alias investor muda. Data KSEI per 29 Desember 2020 mencatat jumlah investor berusia di bawah 30 tahun dan 30 sampai dengan 40 tahun lebih dari 70 persen.

Jika dirinci lagi, maka investor saham naik sebesar 53 persen menjadi 1,68 juta SID. Selain itu, jumlah investor aktif harian juga meningkat 73 persen menjadi 94 ribu investor per 29 Desember 2020.

Uriep optimis jumlah investor di pasar modal bisa terus bertambah di tahun depan. Sebagai regulator, KSEI akan melakukan strategi mendorong jumlah investor meliputi simplikasi pembukaan rekening hingga kerja sama dengan Dukcapil Kementerian Dalam Negeri.

“Insya Allah saya optimis akan mencapai lebih dari 5 juta. Apakah bisa 6 juta, apakah bisa 7 juta, kami SRO, terus melakukan inovasi ke depan,” tuturnya.