Senin, 08 November 2021 / 02:33 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211107104647-92-717676/defisit-neraca-perdagangan-as-112-persen-per-september

Jakarta, CNN Indonesia — Neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) tercatat defisit hingga 11,2 persen ke US$80,9 miliar atawa setara Rp1.158 triliun (kurs Rp14.319 per dolar) pada September 2021 lalu.

Departemen Perdagangan AS mengatakan defisit neraca dagang tersebut disebabkan oleh nilai ekspor yang terpuruk.

Dikutip dari CNN Business, Minggu (7/11), krisis rantai pasok dunia yang merambat hingga ke AS mengakibatkan banyak perusahaan memilih melakukan impor untuk mempertahankan persediaannya. Sehingga, tarif produk impor melonjak tajam sebagai akibat tingginya permintaan.

Lebih lanjut, defisit perdagangan ini menghambat pertumbuhan ekonomi yang hanya tumbuh dua persen dalam setahun. Defisit neraca perdagangan ini juga membuat pertumbuhan ekonomi AS tertahan selama 5 kuartal berturut-turut.

Aktivitas ekspor turun 3 persen ke US$207 miliar, ekspor barang juga terjun 4,7 persen ke US$142,7 miliar per September.

Penurunan terjadi akibat pasokan industri, dimana ekspor minyak mentah menurun hingga US$1 miliar. Walau barang modal ikut turun, barang konsumsi justru mengalami kenaikan.

Sementara, impor naik 0,6 persen ke US$288,5 miliar, impor barang naik 0,8 persen ke US$240,9 miliar pada September. Impor barang untuk pasokan industri dan material mengalami kenaikan tertinggi sejak April 2014. Impor barang modal dan barang non minyak juga terkerek naik.