Senin, 11 Januari 2021 / 08:43 WIB
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210108150414-92-591206/cara-kelola-dan-cairkan-saham
Jakarta, CNN Indonesia — Imbal hasil dari investasi saham memang cukup menggiurkan saat ini. Apalagi ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai pulih dari tekanan pandemi virus corona atau covid-19.
Pasalnya, perlahan tetapi pasti, harga saham-saham di pasar modal mulai merangkak naik. Ketika harga saham naik dan mendatangkan keuntungan, tentu pemilik saham ingin mencairkan dananya.
Namun, jangan terburu-buru. Sebab, menurut Analis Mega Investama Hans Kwee, pencairan saham merujuk pada status pemilik saham, apakah trader atau investor?
Bila sebagai investor, maka ia menyarankan pencairan dilakukan setidaknya setelah enam bulan. Namun, bila ingin lebih panjang bisa sampai bertahun-tahun kemudian.
“Karena kalau investor itu, prinsipnya beli murah sekarang, ditahan sampai capai target. Sepanjang itu dievaluasi terus, dilihat terus, apakah sudah saatnya dijual atau belum,” kata Hans kepada CNNIndonesia.com, Jumat (8/1).
Hans mengatakan hal ini karena investor perlu pertimbangan yang lebih komprehensif tidak hanya pada kinerja perusahaan, namun juga indikator makro ekonomi yang mempengaruhi kinerja bursa saham dan perusahaan tersebut.
Lain halnya bila pemilik saham merupakan trader. Seorang trader bisa mencairkan saham dengan lebih cepat, hanya hitungan hari.
“Tapi untuk di BEI itu kalau bisa jangan sehari, dua hari cairkan, setidaknya 3-5 hari, karena tidak akan optimal,” jelasnya.
Kendati trader bisa menjual saham dengan cepat, namun Hans mengatakan penjualan tetap harus dilakukan sesuai trading plan.
“Tentukan kapan beli, kapan jual, lihat momentum juga,” pungkasnya.