Senin, 01 Maret 2021 / 09:01 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210301085451-92-612024/bitcoin-terkapar-sentuh-level-terendah-rp604-juta

Jakarta, CNN Indonesia — Harga mata uang kripto bitcoin terjun bebas. Harga bitcoin turun 6,39 persen pada perdagangan Minggu (28/2) menjadi US$43.165 atau setara Rp604 juta (kurs Rp14 ribu per dolar AS).

Selain bitcoin, mata uang kripto lainnya, yaitu ethereum, juga tercatat melemah 8,88 persen menjadi US$ 1.329 atau setara Rp18,6 juta.

Harga bitcoin tercatat sudah anjlok 26 persen dari level tertingginya tahun ini, yakni di US$58.354 pada 21 Februari lalu. Harga bitcoin sempat melonjak setelah Tesla, produsen mobil besutan Elon Musk memarkir dana US$1,5 miliar dalam aset digital tersebut.

Hal ini membawa harapan perusahaan raksasa lain juga akan ikut melakukan investasi serupa.

Selain Tesla, perusahaan lain yang tercatat berinvestasi di bitcoin, yaitu Bank New York Mellon, manajer aset BlackRock, dan raksasa kartu kredit Mastercard, Square, dan Micro Strategy.

Reli bitcoin mulai melambat sejak 21 Februari lalu. Bahkan, pada Rabu (24/2), harga bitcoin terjun 20 persen.

Penurunan terjadi usai bos Tesla Elon Musk, pendiri Microsoft Bill Gates, dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen kompak mengeluarkan komentar skeptis terhadap aset kripto itu.

Bahkan Elon Musk yang berinvestasi di bitcoin mulai menunjukkan kekhawatiran akan harga bitcoin yang terus meroket, di akun Twitternya Musk menyebut harga bitcoin dan ethereum, kripto terbesar kedua, ‘agak’ ketinggian.

Terpisah, pada Senin (22/2), Yellen menyebut bitcoin sangat tidak efisien untuk digunakan dalam transaksi. Ia juga cemas dengan fluktuasi harganya yang liar.

“Ini adalah aset yang sangat spekulatif dan saya pikir orang-orang harus sadar itu. Volatilitasnya yang tinggi membuat saya cemas akan potensi kerugian yang investor mungkin alami,” kata Yellen.

Sementara, pada wawancaranya dengan Bloomberg, Gates memperingatkan investor kecil dan menengah untuk tidak melakukan hal yang sama dengan Tesla, berinvestasi di bitcoin.

“Saya rasa mereka yang mungkin sebetulnya tidak punya banyak uang lebih terbawa euforia, saya tidak melihat tren bullish pada bitcoin. Saya pikir kalau Anda tidak memiliki uang sebanyak Elon, Anda seharusnya berhati-hati,” imbuh dia.

Analis Senior dari OANDA Craig Erlam menyebut pelemahan bitcoin terjadi karena pasar mengalami jenuh beli (overbought). Ia menyebut kerap melihat reli liar seperti bitcoin yang tidak bertahan lama.

Sedangkan Richard Galvin dari Digital Asset Capital Management menyebut imbal hasil (yield) obligasi pemerintah akhir-akhir ini berdampak pada pasar keuangan, tak terkecuali bitcoin.