Selasa, 13 April 2021 / 11:23 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210413110522-78-629152/bank-dunia-desak-negara-lepas-kelebihan-pasokan-vaksin-corona

Jakarta, CNN Indonesia — Presiden Bank Dunia David Malpass dan Ketua Aliansi Gavi Jose Manuel Barroso membahas pentingnya negara-negara dengan pasokan berlebih vaksin corona untuk melepaskan kelebihan itu sesegera mungkin ke negara yang membutuhkan.

Malpass menyatakan keinginannya untuk bekerja sama dengan Gavi mengenai strategi 2022, termasuk membantu memperluas kapasitas produksi vaksin untuk negara berkembang.

Kedua pejabat itu juga membahas perlunya negara, pemasok, dan mitra pembangunan lebih transparan tentang kontrak vaksin, dan mengenai ekspor nasional serta komitmen dan persyaratan pasokan.

“Dalam pertemuan mereka, Malpass dan Barroso membahas tantangan mengatasi akuisisi dan penyebaran vaksin corona oleh negara-negara berkembang dan pentingnya negara-negara dengan pasokan vaksin berlebih untuk melepaskannya sesegera mungkin,” katanya, dikutip dari Antara, Selasa (13/4).

Malpass telah melontarkan tentang perlunya mempercepat vaksinasi untuk mengatasi pandemi dan membatasi kerusakan ekonomi lebih lanjut. Pekan lalu, dia memperingatkan lambatnya vaksinasi di Eropa dapat membebani pertumbuhan ekonomi kawasan.

Bank Dunia mengatakan telah berkomitmen mengeluarkan US$1,7 miliar atau sekitar Rp24,8 triliun dari US$12 miliar atau sekitar Rp175,4 triliun untuk pengembangan, distribusi dan produksi vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Sekitar US$4 miliar dolar atau Rp58,4 triliun diharapkan akan disetujui pada pertengahan tahun.

Malpass mengatakan dana itu dapat digunakan untuk melakukan pembayaran bersama untuk inisiatif distribusi vaksin COVAX, dan untuk membeli dosis tambahan di luar cakupan populasi dasar 20 persen.

Dengan varian baru virus yang muncul, pejabat kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa dunia bisa kalah dalam perlombaan antara virus corona dan vaksin karena lambatnya laju vaksinasi di negara berkembang.