Selasa, 16 Februari 2021 / 06:34 WIB
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210215210624-532-606608/anak-buah-sri-mulyani-ungkap-alasan-pajak-mobil-gratis
Jakarta, CNN Indonesia — Kementerian Keuangan menyampaikan alasan memberi insentif pajak bagi industri mobil pada 2021. Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan pihaknya baru mulai melakukan kajian pada Oktober 2020.
“Yang selama ini kami lakukan adalah melakukan kajian tentang timing dan segmen yang tepat mendapatkan insentif. Jadi, sejak Oktober kami melakukan kajian ini sambil menunggu dari stimulus fiskal yang telah diberikan sebelumnya,” ujar Yustinus kepada CNN Indonesia TV, Senin (15/2).
Yustinus menuturkan Kemenkeu meyakini 2021 adalah waktu tepat untuk memberikan insentif bagi industri otomotif. Terlebih, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan dan kinerja ekonomi 2020.
Selain itu, stimulus ekonomi seperti bantuan sosial telah diberikan untuk kelompok ekonomi kecil dan dukungan finansial bagi UMKM.
“Sekarang giliran kelas menengah mendapatkan dukungan berupa diskon pajak kendaraan,” jelasnya.
Lebih lanjut Yustinus menjelaskan alasan baru diterbitkannya kebijakan diskon pajak kendaraan karena membutuhkan waktu dalam merevisi Permenkeu tentang Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
Adapun alasan diskon pajak kendaraan selama sembilan bulan, dengan tiga bulan pertama mencapai 0 persen karena pemerintah berharap kebijakan itu bisa mendorong daya beli masyarakat di kuartal pertama 2021.
“Dengan tarif periodenya per tiga bulan adalah kami ingin mendorong konsumsi lebih cepat di awal. Karena kami berkepentingan dengan geliat ekonomi lebih awal bisa ditingkatkan,” terang Yustinus.
Berdasarkan data Gaikindo, Yustinus mencatat sektor otomotif menyumbang cukup besar Produk Domestik Bruto (PDB), sekitar Rp700 triliun. Sektor otomotif juga menyerap banyak pekerja di hulu dan hilir.
Yustinus menambahkan insentif pajak bagi industri otomotif pada akhirnya akan terkait dengan pelaksanaan ketentuan tarif pajak bagi mobil listrik.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menilai insentif pajak kendaraan sudah tepat. Dia berharap angka penjualan kendaraan bisa bergerak ke arah normal.
“Mudah-mudahan dengan ini angka penjualan kita bisa segera meningkat kembali ke arah normal,” ujar Jongkie.