Jumat, 19 November 2021 / 07:47 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211119074225-92-723279/amazon-tolak-kartu-kredit-visa-di-inggris

Jakarta, CNN Indonesia — Amazon, perusahaan e-commerce dunia, menolak transaksi menggunakan kartu kredit Visa di Inggris sebagai buntut sengketa pembayaran. Amazon bahkan mempertimbangkan untuk tidak lagi menerima kartu kredit Visa di Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Reuters, Jumat (19/11), juru bicara Amazon mengaku sedang membuka pembicaraan dengan perusahaan jaringan pembayaran, seperti Mastercard, Express Co, hingga Visa. Ini dilakukan untuk meninjau kembali standar biaya yang dimiliki perusahaan pembayaran.

Dalam pernyataan itu disebutkan seharusnya biaya tambahan bisa semakin berkurang dengan teknologi yang berkembang. Namun, biaya tersebut semakin mahal dan bahkan bisa lebih tinggi.

Bulan lalu, Visa mulai mengenakan biaya sebesar 1,5 persen dari setiap transaksi online menggunakan kartu kredit antara Uni Eropa dengan Inggris. Angka ini naik 0,3 persen dari kebijakan sebelumnya.

Tidak hanya itu, Visa juga menaikkan 0,2 persen biaya tambahan menjadi 1,15 persen bagi pengguna kartu debit di setiap transaksi antar kedua wilayah tersebut.

Analis mengatakan naiknya biaya tambahan disebabkan oleh perusahaan pembayaran diklaim memiliki jaringan pengguna yang luas. Equity Analyst Hargreaves Lansdown Laura Hoy menyebutkan tindakan ini menjadi titik balik bagi industri pembayaran.

“Pada akhirnya, kami pikir Amazon memiliki keunggulan dalam permainan ini. Sebab, baik pelanggan yang akan mengadopsi sistem pembayaran sendiri maupun Visa yang menyerah dan menurunkan biaya, keduanya akan tetap menjadi kemenangan bagi Amazon,” ungkapnya.

Akibat kebijakan ini saham Visa turun 4,7 persen. Saham Mastercard dan American Express juga turun masing-masing sebesar 2,8 persen dan 0,7 persen. Sementara, saham Amazon justru naik 0,2 persen pada Rabu (17/11).

Dalam beberapa bulan terakhir, Amazon mengenakan biaya tambahan bagi pengguna kartu kredit Visa di Singapura dan Australia. Biaya tersebut dikenakan akibat hubungan kedua perusahaan yang memburuk.

Pasca keluarnya Inggris dari Uni Eropa, batas biaya kartu kredit yang diberlakukan Uni Eropa sudah tidak berlaku lagi di Inggris. Sehingga, penyedia layanan kartu kredit dapat menaikkan biayanya secara bebas.

Tidak hanya Amazon, raksasa ritel lainnya, seperti Walmart di Kanada juga pernah memberhentikan penggunaan kartu kredit Visa pada 2016.