Rabu, 29 September 2021 / 07:02 WIB

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210929064142-85-700775/aksi-ambil-untung-tekan-harga-minyak

Jakarta, CNN Indonesia — Harga minyak tergelincir pada akhir perdagangan Selasa (28/9) waktu AS atau Rabu pagi WIB. Pelemahan terjadi akibat aksi ambil untung yang dilakukan pasar atas kenaikan harga minyak selama lima sesi belakangan kemarin.

Mengutip Antara Rabu (29/9), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November melemah 44 sen atau 0,6 persen ke level US$79,09 per barel. Pelemahan terjadi setelah harga minyak jenis tersebut mencapai level tertinggi sejak Oktober 2018 di UUS$80,75 per barel.

Sementara itu, minyak mentah berjangka jebis West Texas Intermediate (WTI) AS merosot 16 sen atau 0,2 persen ke level US$75,29 per barel, setelah mencapai harga US$76,67 yang merupakan level tertinggi sejak Juli.

“Pasar mungkin memiliki cukup banyak profit taking, karena kami mengalami kenaikan harga yang cukup luar biasa,” kata Andrew Lipow, presiden konsultan Lipow Oil Associates yang berbasis di Houston.

Ia menambahkan kejatuhan harga minyak juga terjadi karena pasar masih mencermati dinamika permintaan dan penawaran minyak ke depan.

Penurunan harga minyak juga terjadi di tengah penguatan dolar AS. Diketahui indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,41 persen ke level 93,7686 pada akhir perdagangan Selasa (28/9/2021).

Secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan harga dolar AS. Sebagai informasi, harga acuan minyak telah melonjak belakangan ini.

Kenaikan terjadi karena peningkatan permintaan bahan bakar. Kenaikan juga terjadi akibat proyeksi investor bahwa negara penghasil minyak utama dunia akan memutuskan untuk menjaga pasokan tetap ketat dalam pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) minggu depan.